Translate to

Sunday, May 18, 2014

Benarkah Uang?

Manusia memang tidak bisa berhenti berharap, dijaman ketika banyak orang meminggirkan dirinya untuk mendapatkan uang. Tentu saja uang yang bernominal Soekarno Hatta memang penting. Namun di balik itu semua, uang memegang misteri keberadaannya mulai dari nilai tukarnya, sampai dengan sistem moneternya

Uang yang terbuat dari kertas begitu penting. Sejak dahulu kala orang membuat sistem perdagangan barter namun dirasakan bahwa barter tersebut tidak efektif. Tidak dimungkinkan bahwa untuk membeli emas sebanyak 5 kg saja dibutuhkan 10 sapi ke pasar tersebut tentu saja akan merepotkan baik penjualnya maupun pembelinya. Lalu manusia merumuskan penggunaan uang logam pertama tama sebagai representative bodied money mengapa dikatakan representasi? Karena manusia menggunakannya untuk keperluan barter tersebut. Dirasakan keterbatasan dalam mengolah logam mas mulia di sistem merkantilisme (yang dikembangkan perancis inggris) maka mulailah bank mengeluarkan kertas sebagai full bodied money tidak berbeda jauh dengan uang yang kita pegang saat ini,uang ini digunakan masyarakat untuk transaksi. Lalu pertanyaan yang lain, apakah manusia percaya uang tersebut? Sebagai representasi dari logam mulia, sebenarnya uang tersebut dipercaya oleh masyarakat sebagai medium pembayaran.

Uang menyimpan khasiat?
Dahulu di sistem perbankan yang ada, uang disimpan di dalam bank. Nah masyarakat diminta menukarkan logam muliannya dengan uang tersebut. Jadinya, di dalam uang tersebut terkandung nilai logam mulianya. Permasalahannya apakah sesedrthana itu uang bekerja? Jawabannya tidak. Di jaman sekarang ini, untuk mencari emas saja susah, maka uang tetap sebagai representasi

Dasyatnya sistem perdagangan membuat uang rentan hilang, hancur. Muncul juga masalah masalah seperti kenaikan harga akibat mekanisme pasar. Maka dibutuhkannya otoritas moneter.

Tentang Saya

My photo
Dimensi kosmos yang ingin mengembangkan horizonnya

Pengunjung Berasal