Translate to

Sunday, December 29, 2013

Kemanusiaan yang terpecah

Mungkin kita pernah menengok bagaimana orang berinteraksi tanpa memperdulikan sesamanya. Jaman instagram marak terjadi yaitu saat nilai kemanusiaan tidak diperhatikan dimana fokusnya hanyalah pada kamera. Semua saat harus direduksi hanya sebatas rana kamera dan momen yang indah. Memang bagus kalau melihat momen dan foto yang memenangi pulitzer namun ada perasaan yang menggangu kemanusiaan. Di koran lalu, ada berita yang menyatakan apakah foto yang memenangi pulitzer yaitu foto anak telanjang yanh lari akibat bom atom membuat publik bertanya, apakah benar fotografer sampe rela dan tidak tega menolong perlukah kita merefleksikan kesadaran kita sampai sebatas mana. Jangan sampai tereduksi oleh momen

Thursday, November 28, 2013

Syarat Kesepian

Kadang definisi tentang kesepian menjadi kabur. Mungkin karena dunia kita direduksi oleh berbagai hal yang dapat menguras tenaga dan juga menguras perkara bibir. Kerja bibir adalah saat dimana hanya kata kata dan bukan tindakan yang bekerja. Di tengah konsumerisme ini, walaupun memiliki berbagai sisi yang baik dan bagus ada juga sisi yang buruk. Manusia tidak bisa berelasi dengan Tuhan, manusia menjadi tidak diam, dan manusia merusak budaya

Ini mungkin adalah salah satu hipotesa saya mengenai relasi dengan Tuhan. Di dalam dunia yang sibuk dan memiliki1001 kemungkinan yang ada, banyak sekali yang mungkin terjadi di dalam satu momen. Dunia kadang tidak mengingat penciptanya walaupun kadang argumen saya bisa dibantah dengan angka pengikut religius. Namun perlu diingat ritus tidak sama dengan perbuatan nyata. Relasi terkuat adalah lewat doa. Mau apapun agamanya, doa merupakan sarana dan prasyarat yang lainnya adalab doa. Doa menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup ini, karrna hidup adalah sarana dalam eskatologis doa.

Manusia tidak bisa tenang, karena manusia tidak bisa diam. Interaksi manusia modern dibatasi oleh kepopuleran. Orang yang populis adalab orang yang mampu bersosialisasi, mampu mrnggaet popularitas, dan akhirnya hidup sejahtera. Redefinisi yang begitu sempit dan pragmatis. Lalu kenapa ketenangan bukan hakekat manusia? Mungkin karena manusia jarang memberi dirinya tempat untuk diam, untuk merenung

Manusia adalah homo homini lupus, manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya. Sikap destruktif tanpa ketuhanan akan berhenti pada sikap munafik dan naif. Manusia berperan hanya sebatas role model dan inilah kesalahan terbesar di dalam diri manusia yang memiliki sikap destruktif

Ketenangan adalah bagian integritas dari dalam. Saya bukannya menyarankan orang untuk meniru ini, tetapi nikmati dahulu ketenangan agar kita tidak ikut dalam arus jerat kebiasaan

Sunday, November 24, 2013

Our Different World

Sometimes, actualisation makes people realize what is the difference between rich people and poor people. In this statement i want to quote one of those book who was written from one of professor in indonesian university Rhenald Khasali. He wrote that even many people have high income only several who are delivered the money circulation. In this moment, I want to apologize if my english not good enough.

My journey began yesterday. I had seen the starving games film, one of the following record after the hubger games and off course the film make me realize about our stratification culture in our civilization. Why I say that? That's some of enlightment that i had:

1.the manager also have position in our society. He act as he was a master. He can control what he achieve
2. Also society will have some of indifference people who likes proletar

It's contradict what we had learn in primary school. We learned that many people must achieved high rank. I assume i must added "but some of those not"

History will remember the winner. I dont know which speech its belongs, but surely it's time to ask, its right that our world difference

Saturday, October 5, 2013

Ketika malam tak lagi cemburu

Kini waktu melangkah
Mrninggalkan kesah dan rasa
Kini engkau tahu bahwa aku lemah
Diatas pembarigan yang membuai karsa

Dan saat nya aku terdiam
Apakah ini takdir yang mengenyam
Dan apakah ini adalah saat memikirkan
Apa yang telah kupikirkan sejak kekeliuran msa lampau

Terbaring
Berbaring
Membarigkan
Kesesatan

Monday, September 16, 2013

Haruskah orang menjadi sadar

Setiap orang dilahirkan. Mau dia sebagai manusia dan juga sebagai makhluknya... ditengah perjalanan yang penuh dengan kedurhakaan dimana setiap langkah diawasi dan setiap kaki menuju arah menjadi semakin tercahaya, mungkinkah ini sekali lagi bahwa sang pencerah akan datang. Atau mungkinkah semuanya hilang sirna.

Hidup di ambang batas 17 ini kunantikan sesuatu... dimana nilai humanisme menjadi sukma dan juga nilai duniawi hilang trrhapus oleh jejak. Tanpa kata dan tanpa kiasan, aku serahkan seluruhnya kepada semua orang yang mengasihiku... aku berdoa kiranya rahmat diberikan kepada merrka... dan akhirnya aku terdiam tanpa bahasa walaupun hampir 4 bahasa aku kuasai... tetap saja dahan itu rapuh... ya kembali lagi mungkinkah aku yang menjadi dia yang tidak terselami... aku yang disukmai dia mrnjadi dirinya

Ambang 17 september 2013
Dimana aku bisa dituntut dimuka
Belajar dari teknologi posting s3

Friday, July 26, 2013

Pembentukan Lewat Sulaman

Siapa tau bahwa kadang sulaman memerlukan ketelitian dan perulangan berkali kali. Kadang kita tidak sadar bahwa sulaman memerlukan waktu yang lama dan akhirnya akan dipetoleh renda yang bagus.

Saya tertarik pada prngalaman saya tentang percasis baru baru ini. Yang terjadi adalah bahwa pembentukan menjadi siswa selama 4 hari. Memang selama 4 hari tidak mungkin membentuk mereka secara langsung tetapi adanya pembiasaan lewat seluruh dinamika. Baik dinamika yang memerlukan fisik dan mental yang baik.

Lalu muncul pertanyaan mengapa diperlukan yang namanya prmbiasaan. Latar belakang ini disebabkan karena backgroundnya berbeda. Tidak mubgkin melebur langsung mereka semua tanpa mereka belum merasakan BERSAMA. Karena pertama tama untuk membuat dasar kelompok yang solid dibutuhkan sadhana atau sadar

Mengapa kadang diperlukan kesadaran kalau mereka sadar sudah masuk di kanisius. Sadar sendiri belum cukup. Cukup ketika mereka tahu dan akhirnya berani melakukan lewat dinamika. Dinamika itu sendiri bukan mesin pengojlokan yang sarat kekerasan tetapi berdasar trial and error. Selebihnya saya sangat senang ketika melihat tawa para siswa baru ketika selesai. Saya tidak akan menceritakan proses itu namun saya tertarik bahwa mereka perlu perjuangan untuk sampai di akhir

Catatan penutup
Kiranya penting untuk mengetahui pentingnya membentuk siswa. Catatan reflektifnya adalah membentuk siswa di dalam sistem atau di luar sistem? Dan kompetensi yang diharapkan penting atau tidak?

Friday, June 14, 2013

Marxisme dan Kita

Marxisme seorang sosiolog konflik yang terkenal yang mencetuskan bagaimana materialisme mempengaruhi kebidupan manusia. Apa yang menarik dipelajari dari marxisme yaitu bagaimana orang harus berpikir keluar dari jamannya.
Penulis bukan marxis dan nuga sosialis namun yang jelas adalah kedua hal teraebut berbda

Tuesday, March 19, 2013

Mengapa Jatuh?

Orang selalu bertanya mengapa ia jatuh dan apakah Tuhan ada di sebaliknya? Keinginan manusia untuk memiliki kebahagiaan selalu didasari oleh 2 hal menurut Aristoteles yaitu Internal dan Eksternal nilai ini bekerja di dalam diri manusia dan menyebabkan manusia selalu ingin bahagia Jika ini merusak salag satu nilainya, kecenderungan manusia adalah pergi dan menjauh.

Kejatuhan selalu didukai bahkan dianggap sebagai malapetaka
Sekaeang penulis berada di jalan menuju Bali dan yang penulis inginkan adalah bagaimana membumuh kemacetan,mau membunuh rasa tidak enak dan inginnya cepat kuluar dari keadaan tidak enak.

Lalu bagaimana pandangan agama sendiri. Pandangan aalah satu dokumen gereja yaitu solucitudo rei socialis mengatakan bahwa penderitaan kita merupakan penyatuan korban Kristus di altar.

Namun sebagai manusia pasti kita ingin lari menyudahi seluruh keausahan. Ya itu persis yang talcott parsons katakan bahwa itu adalah mekanisme fungsional atau AGIL salah satu konsep yamg saya ingat yaitu adaptasi. Memang adaptasi diperlukan di dalam persaingan hidup ini

Kaitan antara Kristus dan adaptasi adalah bahwa hidup haruslah diusahalan di dalam Allah. Memang terdengar terlalu suci. Namun orang yang tidak beragama atau beriman lebih jahat dari seorang pemerkosa beragama. Hidup dijiwai dengan makna

Tuesday, March 12, 2013

Konklaf: Berkat atau Kutuk?

"Konklaf tidak akan sebentar." -Kardinal Donald dari USA-

Percaya atau tidak ini adalah suatu animo masyarakat. Kompas merilis berita ini bahkan media-media ternama meliputnya mulai dari ABC News, BBC News, Al-Jazerra, sampai dengan Antara. Konklaf menjadi suatu kesenangan bagi masyarakat, banyak media yang merilis apakah ini ramalan bahwa konkalf ini akan menjadi yang terakhir atau mungkin saja konklaf ini akan menjadi tanda kiamat dari St. Malachy yang ada di Inggris. Setidaknya itu animo dan persepsi bukan suatu fakta, setidaknya untuk saat ini.

Berbicara mengenai konklaf mata semua orang tertuju, mungkin komenan mengenai konklaf ini bisa saja sampai 3000an komen dan ini adalah tradisi Indonesia mengomentari apa yang sedang hangat dibicarakan. Sebagai fakta saja, salah satu Kardinal asal Indonesia tidak ikut dalam konklaf yaitu Kardinal Darmaatmaja, SJ karena alasan sakit. Jadi apakah konklaf adalah berkat bagi Indonesia?

Banyak masalah yang harus dibicarakan dan juga dituntaskan oleh Gereja Katolik menghadapi tantangan jaman ini mulai dari sekularisme di dalam Gereja sendiri, terutama bagaimana membumikan Allah bagi anak muda, dan bisa saja masalah pelecehan seksual yang dilakukan para pastor di Eropa. Syukur, di Indonesia belum terjadi seperti itu. Dan boleh dikatakan itu adalah berkat bagi kita. Indonesia telah melewati perjalanannya bersama dengan 5 agama dan juga umat kepercayaan lain dan itu sah-sah saja bahwa kadang-kadang konflik ada untuk menjadi integrasi bagi kita

Mungkin, ketika saya mempost ini para Kardinal di bagian Eropa sana sudah duduk di Kapel Silistine. Secara ini adalah bagian antara pemilihan. Mata semua orang tertuju dari semuanya mata Asia, Mata Afrika, mata Amerika. Semua tidak bisa diam sambil menantikan bagaimana wajah dari Paus yang baru. Sambil bisa kita bilang bahwa ini adalah berkat dari budaya manusia

Monday, March 11, 2013

RASA MANUSIA BEBAS

MENJADI MANUSIA YANG BEBAS 

Hanya bisa tertawa, hanya bisa merenung menyaksikan film identity thief movie yang mungkin di bioskop-bioskop belom dirilis pada tahun 2012. Saya baru menontonnya tadi sore, dan bagi saya film itu menjadi suatu perjalanan hati. Wah, bahasanya filosofis ya? Karena film ini bersinopsis sungguh aneh namun nyata. Bayangkan apabila anda dicuri identitas credit card nya dan juga identitas itu digunakan oleh pencuri untuk berfoya-foya sampai 12000 US Dollar dan anda bisa mengampuni. Bingung ya? Kadang, kita hanya bisa menyalahkan suatu peristiwa. Saya tertarik dengan kata-kata seorang pembesar di NAZI yaitu Adolf Hitler. Dia berkata "Banyaknya perbuatan jahat bukan karena orang jahat tetapi bungkamnya orang-orang baik." 

Saya kira, perjuangan menjadi benar-benar manusia yang sadar terhubung dalam jejaring sosial begitu penting. Social Connection itu membuat orang harus sadar dimana ia berada dan ingin kemana dia setelah itu. Dalam dunia sosial pun kita melihat banyak orang dengan berbagai sifat dan kepribadian, pentinglah untuk mengetahui sifat mereka, bagaimana mereka terangsang dengan suatu keputusan, dan reaksi atas keputusan tersebut. Singkatnya, kita harus tahu mengenai kondisi lingkungan dan diri kita.

Hal kedua yang penting adalah mengenai interaksi manusia. Penting untuk dicermati lingkungan menjadi tempat orang dibentuk dan juga diajari melakukan sesuatu. Dalam film thief tersebut pemeran wanita sangat sedih karena harus menemukan realitas dimana ia menpu seorang yang baik hatinya. Dan ini membuatnya tidak karuan dan akhirnya tidak rela menipunya sekali lagi. Pandangan sosiolog mengenai perspektif interaksionalisme benar karena mau tidak mau kepribadian manusia dibentuk oleh lingkungan di sekitarnya

Ajakannya yaitu agar kita mau dan tahu posisi kita dimana. Potensi yang aku punyai dan juga perbedan yang aku miliki dengan yang lain. Toh, bagi saya tidak ada orang yang baik dan jahat, semua berada dalam lingkaran kepentingan. Misalnya aku berinteraksi dengan b karena dia eksis, dia cantik, dan dia manis. Kalau si c itu jelek dan juga tidak eksis makanya lebih baik aku menjauh. Saya kira, sikap seperti itu tidak bijak karena social connection tersebut melekat pada diri manusia dan tugas setiap manusianya membuat seorang manusia menjadi manusia atau tidak.


Tentang Saya

My photo
Dimensi kosmos yang ingin mengembangkan horizonnya

Pengunjung Berasal