Translate to

Monday, March 11, 2013

RASA MANUSIA BEBAS

MENJADI MANUSIA YANG BEBAS 

Hanya bisa tertawa, hanya bisa merenung menyaksikan film identity thief movie yang mungkin di bioskop-bioskop belom dirilis pada tahun 2012. Saya baru menontonnya tadi sore, dan bagi saya film itu menjadi suatu perjalanan hati. Wah, bahasanya filosofis ya? Karena film ini bersinopsis sungguh aneh namun nyata. Bayangkan apabila anda dicuri identitas credit card nya dan juga identitas itu digunakan oleh pencuri untuk berfoya-foya sampai 12000 US Dollar dan anda bisa mengampuni. Bingung ya? Kadang, kita hanya bisa menyalahkan suatu peristiwa. Saya tertarik dengan kata-kata seorang pembesar di NAZI yaitu Adolf Hitler. Dia berkata "Banyaknya perbuatan jahat bukan karena orang jahat tetapi bungkamnya orang-orang baik." 

Saya kira, perjuangan menjadi benar-benar manusia yang sadar terhubung dalam jejaring sosial begitu penting. Social Connection itu membuat orang harus sadar dimana ia berada dan ingin kemana dia setelah itu. Dalam dunia sosial pun kita melihat banyak orang dengan berbagai sifat dan kepribadian, pentinglah untuk mengetahui sifat mereka, bagaimana mereka terangsang dengan suatu keputusan, dan reaksi atas keputusan tersebut. Singkatnya, kita harus tahu mengenai kondisi lingkungan dan diri kita.

Hal kedua yang penting adalah mengenai interaksi manusia. Penting untuk dicermati lingkungan menjadi tempat orang dibentuk dan juga diajari melakukan sesuatu. Dalam film thief tersebut pemeran wanita sangat sedih karena harus menemukan realitas dimana ia menpu seorang yang baik hatinya. Dan ini membuatnya tidak karuan dan akhirnya tidak rela menipunya sekali lagi. Pandangan sosiolog mengenai perspektif interaksionalisme benar karena mau tidak mau kepribadian manusia dibentuk oleh lingkungan di sekitarnya

Ajakannya yaitu agar kita mau dan tahu posisi kita dimana. Potensi yang aku punyai dan juga perbedan yang aku miliki dengan yang lain. Toh, bagi saya tidak ada orang yang baik dan jahat, semua berada dalam lingkaran kepentingan. Misalnya aku berinteraksi dengan b karena dia eksis, dia cantik, dan dia manis. Kalau si c itu jelek dan juga tidak eksis makanya lebih baik aku menjauh. Saya kira, sikap seperti itu tidak bijak karena social connection tersebut melekat pada diri manusia dan tugas setiap manusianya membuat seorang manusia menjadi manusia atau tidak.


Tentang Saya

My photo
Dimensi kosmos yang ingin mengembangkan horizonnya

Pengunjung Berasal