Saya akan
melanjutkan kisah saya, mengenai perjalanan di Vietnam. Sepulang dari
Reunificatiom Palace, kami menikmati makanan khas vietnam. Maaf karena saya
tidak bisa menyebutkan makanan Vietnam. Karena saya hanya diajak dan semua
makanan di Vietnam sangat enak sekali. Saya dipesankan makanan dan semuanya
bisa saya bilang sangat sehat.
Keesokan harinya
saya diajak oleh teman saya, untuk mengunjungi delta sungai Mekong. Delta
sungai Meong sangat berperan penting bagi hidup warganya. Adanya fasilitas
pariwisata, membuat kapal kkami menuju tempat makan penuh sekali. Para turis
asing banyak yang ikkut dalam tur delta sungai mekong. Hal menarik yang laiin
adalah kulinernya yaitu nasi yang berbeda dengan Indonesia. Jika nasi yang ada
di Indonesia normal dan biasa. Nasi di Vietnam memiliki tekstur lembut karena
diremas dahulu sebelum dimasak. Dan salah satu keajaiban yang lain, kami
diharuskan menggulung dengan kertas beras maupun dengan selada makanan yang aan
disajikkan. Di delta sungai meong kami sangat menikkmati iringan musik vietnam.
Walaupun kami tidak mengerti, namun kami hanya menikmatinya. Kan namanya juga
wisatawan.
Perjalanan
dilanjutkkan lagi, keesokannya, saya dibawa ke Cu Chi Tunnels. Salah satu objek
wisata yang digemari di Vietnam. Tahu mengenai kisah perang Vietnam. Nah
terjadi pada tahun 1950an dan berakhir tahun 1975 an. Merupakan pertentangan
ideologi antara Komunis dan Liberalisme. Front Utara menyerbu front selattan.
Dalam pertarungan tersebut, Vietkong menggunakan ruang bawah tanah yang sungguh
terattur. Fakta yang mengejutkan adalah bahwa Cu Chi Tunnels membentang dari
Cuchi sampaii dengan Saigon River. Bahkan katanya bisa sampai dengan kota
Saigon. Kalau dihitung, jaraknya yaitu 70 km. Wah panjangnya. Untungnya, selama
saya ke Vietnam, saya ditemani oleh buku propaganda sejarah Vietnam. Buku
tersebut bercerita mengenai Ho Chi Minh yang berusaha mengeluarkan Vietnam dari
jerat imperialisme. Di Cu Chi Tunnels inilah, kita bisa melihat mengenai
benda-benda rampasan tentara selatan yang sangat luat biasa dibawah Partai
Liberalisasi Front Nasional. Adanya suatu garis kerjasama yang sangat baik.
Tapi yang saya rasakann adalah kerjasama dan kepahlawanan heroik di dalam
Perang Vietnam.
Setelah melewati
hari yang sangat mempatriotkan diri, kami pergi ke Vung Tau, selatan Ho Chi
Minh. Disana kami menikmati nuansa pantai yang sangat indah. Pantainya terletak
di belakang pegunungan. Dan kkeliatannya sepertti di Amerika Selatan atau
Miami. Walaupun fasilitas rekreasi air belum ada, namun pantai tersebut
mempunyai fenomena yang berbeda. Disitu juga ada patung Yesus seperti di Timor
Leste dan juga Brazil.
Mengakhiri hari di
Vietnam, memang sangat menyenangkan, dengan deburan pantai, saya bisa menyadari
negara yang terbentuk berkat kerja keras dan penyaluran afeksi setiap insan.
Thank You for Huy Gia, yang selalu mendampingi kami berpergian di Vietnam.
Setidaknya kami mengenal prototipe dari Kebudayaan Vietnam. Terima kasih atas
perjalanan yang tidak terlupakan dalam kalbu. Semoga kita bisa bertemu lagi di
lain waktu.